Senin, 09 November 2015

2

Apa yang lebih menenangkan dari hujan diawal bulan ? Mengetahui kabar dia yang sudah bahagia bersama pilihannya. Haha naif.

Hujan membuat malam ini terasa begitu panjang, tiap tetes air yang turun seakan membawa satu demi satu kenangan kita dimasa lalu, memaksa diri ini mengingat setiap detik drama yang kita mainkan.

Aku mengingat bagaimana dirimu terseyum, senyum yang selalu membuat marahku menjadi luruh bersama angin malam yang begitu menusuk rusuk.

Aku mengingat bagaimana dirimu memeluk, peluk yang membuat rasa lelah hilang mengudara bersama burung-burung yang berkicau dipagi hari.

Dan aku juga mengingat bagaimana dirimu menghentikan ini semua, menghentikan cerita drama yang baru setengah jalan, menghentikan cerita drama yang aku bayangkan akan berakhir dengan happy ending. Namun aku harus menelannya pahit-pahit karena ternyata cerita drama kita berakhir dengan begitu pilu. Perih. Sedih. Kelam.

Haha mungkin sebagian penonton tertawa dengan akhir cerita drama ini. Ya, mereka yang tertawa adalah mereka yang menginginkan dirimu, mereka yang tak mengijinkanku untuk bersama denganmu.

Hari-hari setelah kepergianmu begitu terasa berat, lucu memang ketika sudah terbiasa berdua kemudian harus berjalan sendiri. Sepi.

Aku percaya ini semua rencana terbaik Tuhan untukku. Aku iklas dirimu melanjutkan cerita drama ini bersama orang lain, orang yang menurutmu jauh lebih baik dari diriku. Kini aku serahkan lakon ini untuknya. Aku pun juga berpesan untukmu agar kau tak menyakitinya dan mengakhiri cerita drama ini dengan sepihak. Cukup kau melakukannya padaku :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar